Herdaru Purnomo - detikFinance

Foto: Reuters
Demikian dikatakan oleh Direktur Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto, di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis malam (5/11/2009).
"Peningkatan (kepemilikan) asing karena mereka melakukan US carry trade. Sekarang bunga The Fed almost zero, sehingga Investor asing antre untuk masuk ke SUN domestik," ujarnya.
Carry trade merupakan perilaku investor yang mencari pinjaman dari negara dengan suku bunga rendah seperti Jepang dan Amerika Serikat, dan kemudian diinvestasikan kedalam mata uang yang memberi imbal hasil lebih tinggi seperti rupiah, ringgit dan peso.
Seperti diketahui, sepanjang bulan Oktober 2009, pembelian Surat Utang Negara (SUN) oleh investor asing naik 300% dari Rp 2,1 triliun di September 2009 menjadi Rp 8,4 triliun di Oktober 2009.
Selain itu, investor juga mulai melakukan diversifikasi investasinya karena kemungkinan penurunan suku bunga bank pada pertengahan November nanti.
"Mereka (investor) mencari alternatif (investasi) dengan tenor lebih panjang yang akan sesuai dengan aset lialibilitis mereka," jelasnya.
Ia menambahkan, fenomena ini adalah hal yang wajar. Selama ini, sambungnya, investor jangka panjang baik dari asing maupun lokal seperti dana pensiun dan asuransi banyak yang melakukan penawaran dalam lelang SUN yang diselenggarakan pemerintah.
"Mereka (investor) mencari return yang tinggi bukan berarti yield kita terlalu tinggi. Mereka mencari tenor panjang yang cocok dengan aset lialibilities sesuai dengan target return yang dipatok," tegasnya.
Sebenarnya, kata Rahmat, jika dihitung, return SUN lebih rendah daripada deposito.
"Dibandingkan dengan tenor sama, deposito sekarang bunganya satu tahun 7 persen. Nah, kalau dilihat obligasi yang satu tahun yieldnya tinggal 5,9 persen," katanya.
Jadi, sambungnya, meskipun tenornya panjang, yield deposito lebih murah.
(dru/qom)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
Komentar terkini (0 Komentar) Belum ada komentar yang masuk


Sending your message
Tidak ada komentar:
Posting Komentar